Kamis, 08 Desember 2011
Grounding
Sistem ini biasa disebut sebagai grounding atau Instalasi grounding. Sistem grounding ini sudah banyak orang yang menggunakannya. Bahkan di setiap bangunan-bangunan atau kantor-kantor sudah mekakai system grounding ini. Untuk daerah-daerah di pedalamanpun system grounding sudah di pasang, karena di dataran yang luaspun bisa terkena sambaran petir. Oleh karena itu system grounding cukup besar manfaatnya baik untuk bangunan atau alat yang ingin kita lindungi maupun nyawa kita sendiri.
Grounding merupakan sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll. Grounding sistem pentanahan di data center menjadi salah satu unsur penting dalam data center karena sistem grounding ini memberikan kebutuhan tenaga utama bagi data center. Standar pentanahan grounding untuk data center tercantum dalam beberapa dokumentasi grounding antara lain : TIA-942, J-STD-607-A-2002 dan IEEE Std 1100 (IEEE Emerald Book), IEEE Recommended Practice Grounding for Powering and Grounding Electronic Equipment.
Tujuan utama dari adanya grounding sistem pentanahan ini adalah untuk menciptakan sebuah jalur yang low-impedance (tahanan rendah) terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus listrik, circuit switching dan electrostatic discharge adalah penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau transient voltage. Grounding sistem pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek tersebut.
Kenapa Perlu Grounding Yang Bagus ?
Berikut ada beberapa alasan mengapa grounding yang bagus sangat kita perlukan :
1. Grounding mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan akibat dari Sambaran petir
2. Grounding mencegah terjadinya Lonjakan Listrik (Spike)
3. Grounding mencegah terjadinya loncatan yang ditimbulkan adanya perbedaan potensial tegangan antara satu system pentanahan dengan yang lainnya.
Standar Nilai Grounding yang di syaratkan untuk kelistrikan :
* Grounding Tegangan Phase - Netral ≈ 220 Volt AC
* Grounding Tegangan Phase – Ground ≈ 220 Volt AC
* Grounding Tegangan Netral – Ground ≈ 1 Volt AC
* Grounding Nilai toleransi ≈ 3 %
* Ukuran Gronding ≈ 1 Ohm
Grounding merupakan sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll. Grounding sistem pentanahan di data center menjadi salah satu unsur penting dalam data center karena sistem grounding ini memberikan kebutuhan tenaga utama bagi data center. Standar pentanahan grounding untuk data center tercantum dalam beberapa dokumentasi grounding antara lain : TIA-942, J-STD-607-A-2002 dan IEEE Std 1100 (IEEE Emerald Book), IEEE Recommended Practice Grounding for Powering and Grounding Electronic Equipment.
Tujuan utama dari adanya grounding sistem pentanahan ini adalah untuk menciptakan sebuah jalur yang low-impedance (tahanan rendah) terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus listrik, circuit switching dan electrostatic discharge adalah penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau transient voltage. Grounding sistem pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek tersebut.
Kenapa Perlu Grounding Yang Bagus ?
Berikut ada beberapa alasan mengapa grounding yang bagus sangat kita perlukan :
1. Grounding mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan akibat dari Sambaran petir
2. Grounding mencegah terjadinya Lonjakan Listrik (Spike)
3. Grounding mencegah terjadinya loncatan yang ditimbulkan adanya perbedaan potensial tegangan antara satu system pentanahan dengan yang lainnya.
Standar Nilai Grounding yang di syaratkan untuk kelistrikan :
* Grounding Tegangan Phase - Netral ≈ 220 Volt AC
* Grounding Tegangan Phase – Ground ≈ 220 Volt AC
* Grounding Tegangan Netral – Ground ≈ 1 Volt AC
* Grounding Nilai toleransi ≈ 3 %
* Ukuran Gronding ≈ 1 Ohm
Kamis, 01 Desember 2011
MCB
Cara mengetahui daya maximum dari MCB adalah dengan mengalikan kapasitas dari MCB tersebut dengan 220v ( tegangan umum di Indonesia ).
contoh
Untuk MCB 6A mempunyai kapasitas menahan daya listrik sebesar :
6A x 220v = 1.200 Watt
Beberapa kegunaan MCB :
- Membatasi Penggunaan Listrik
- Mematikan listrik apabila terjadi hubungan singkat ( Korslet )
- Mengamankan Instalasi Listrik
- Membagi rumah menjadi beberapa bagian listrik, sehingga lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan instalasi listrik
Cara menentukan penyebab MCB turun
cara menyentuh bagian putih dari MCB, apakah panas atau tidak.
- Apabila tidak panas,
Kemungkinan ada bagian instalasi yang korslet, biasanya bila instalasi yang korslet tersebut telah di perbaiki, MCB langsung dapat dinyalakan. Jika sesudah beberapa menit MCB tersebut tetap tidak bisa dinyalakan kembali, artinya MCB tersebut sudah rusak
- Apabila panas
Itu menandakan MCB mengalami kelebihan beban dalam waktu yang cukup lama, tunggu beberapa menit baru menyalakan MCB tersebut, biasanya apabila langsung di nyalakan, MCB akan langsung turun kembali, hal ini disebabkan oleh BiMetal yang memuai dan membutuhkan waktu untuk kembali ke bentuk semula. Bila sesudah beberapa menit, MCB tersebut tetap tidak bisa dinyalakan, artinya MCB tersebut sudah rusak
Langganan:
Postingan (Atom)